Selasa, 24 Maret 2009

ORANG YANG BERHAK MENDAPAT PETUNJUK DARI ALLAH SWT

Firman Allah swt Qs. Al-Qashas: 56

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(56)

Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Qs. Al-Qashas: 56)

Mengapa Allah tidak menggunakan redaksi orang-orang muslim?

Karena orang-orang muslim tersebut ada beberapa tingkatan:

1. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa besar, sehingga mereka tidak mendapat hidayah secara sempurna

2. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa kecil secara terus-menerus, sehingga mereka juga tidak mendapat hidayah secara sempurna dan menyeluruh

3. Orang yang bertaqwa.

Firman Allah swt Qs. Al-Baqarah: 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2)

Artnya: (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa(Qs. Al-Baqarah: 2)

Adapun yang dimaksud dengan taqwa tersebut adalah Takut kepada Allah swt, melaksanakan segala sesuatu yang datang dariNya, ridha dengan karuniaNya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian.

Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan agar ketaqwaan itu terpatri dalam diri kita

1. Senantiasa merasa diawasi Allah swt

2. Melaksanakan semua kewajiban dan ketaatan kepadaNya yang disertai dengan ketulusan

Hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan sempurna dan utuh mendapatkan petunjuk dari Allah swt.

Wallahu’alam bissawab

ORANG YANG BERHAK MENDAPAT PETUNJUK DARI ALLAH SWT

Firman Allah swt Qs. Al-Qashas: 56

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(56)

Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Qs. Al-Qashas: 56)

Mengapa Allah tidak menggunakan redaksi orang-orang muslim?

Karena orang-orang muslim tersebut ada beberapa tingkatan:

1. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa besar, sehingga mereka tidak mendapat hidayah secara sempurna

2. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa kecil secara terus-menerus, sehingga mereka juga tidak mendapat hidayah secara sempurna dan menyeluruh

3. Orang yang bertaqwa.

Firman Allah swt Qs. Al-Baqarah: 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2)

Artnya: (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa(Qs. Al-Baqarah: 2)

Adapun yang dimaksud dengan taqwa tersebut adalah Takut kepada Allah swt, melaksanakan segala sesuatu yang datang dariNya, ridha dengan karuniaNya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian.

Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan agar ketaqwaan itu terpatri dalam diri kita

1. Senantiasa merasa diawasi Allah swt

2. Melaksanakan semua kewajiban dan ketaatan kepadaNya yang disertai dengan ketulusan

Hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan sempurna dan utuh mendapatkan petunjuk dari Allah swt.

Wallahu’alam bissawab

B I S M I L L A H

Firman Allah swt dalam dalam Qs. Ali Imran: 41

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ(41) ………………

Artinya: “……dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari". (Qs. Ali Imran: 41)

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat dianjurkan membaca asma Allah, seperti akan makan, minum dan memulai segala aktifitas yang baik.

Kenapa kita sangat di suruh untuk memulai semua kegiatan dengan bacaan asma Allah?, karena apa yang kita buat tersebut bersama Allah swt.

Jadi sangat merugilah orang-orang yang tidak mengikutkan Allah swt dalam segala kegiatannya, karena Allah swt yang segala Maha bersama kita.

Allah swt itu Maha adil dan keadilan Allah swt tersebut tidak dapat kita ukur. Firman Allah swt dalam Qs. Al-Qashas: 84

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(84)

Artinya: “Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. (Qs. Al-Qashas: 84)

Dibandingkan dengan logika manusia, kita tidak dapat menerima konsep ini karena dalam pandangan kita keadilan itu keadilan berimbang. Artinya kalau kita datang membawa satu kebaikan maka balasannya adalah satu kebaikan, begitu juga ketika kita mendatangkan 10 kebaikan maka balasannya juga 10 kebaikan atau sebaliknya jika kita mendatangkan satu kejahatan maka balasannya juga satu kejahatan, tetapi keadilan Allah tidak seperti itu. Dengan keMaha Rahmanannya Allah balas kebaikan berlipat ganda dan Allah balas kejahatan dengan yang setimpal.

Allah swt itu Maha Pengasih (ar-Rahman) dan Penyayang (ar-Rahim). Rahman Allah tersebut menyeluruh untuk semua umat manusia sedangkan RahimNya hanya teruntuk buat orang-orang yang bersedia bertransaksi denganNya, yang mau menjual dirinya kepada Allah swt, setiap transaksi dengan Allah tidak akan pernah merugi

Firman Allah dalam Qs. Fathir: 29

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُور(29)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,( Qs. Fathir: 29)

Orang yang bertransaksi dengan Allah swt cirinya adalah orang yang mengikutkan Allah dalam setiap tindakan dan lakunya.

Orang selalu membaca asma Allah akan selalu segar dan fresh. Barangkali kita masih ingat dengan penemuan ilmiah terapi air yang ditemukan oleh ilmuan Jepang, dimana diambil sampel air dan diletakkan dalam dua bejana, yang satu diletakkan dekat musik yang keras dan yang satu di letakkan pada suasana yang tenang kemudian air tersebut dikonsumsi, hasilnya berbeda, air yang di letakkan dekat musik yang suara keras tadi tidak baik untuk kesehatan sedangkan air yang diletakkan pada suasana yang tenang bagus untuk kesehatan.

Penelitian tersebut diulang kembali oleh ilmuan Muslim dengan melantunkan ayat suci al-Qur’an kemudian air tersebutpun dikonsumsi hasilnya jauh lebih baik dan segar dibanding dengan penemuan ilmuan Jepang di atas.

Orang Islam yang mengetahui informasi ini akan langsung menerapkan dalam kehidupannya, ketika akan minum misalnya memulai dengan menyebut asma Allah swt karena kebesaran manfaat yang terkandung di dalamnya.

Kita tahu betul bahwa 2/3 bagian dari tubuh kita terdiri dari air, maka pasti berbeda prilaku orang yang membiasakan membaca al-Qur’an ketika akan memulai kegiatannya dengan orang yang tidak membiasakan membaca al-Qur’an ketika akan memulai kegiatannya. Maka sangat rugilah orang Islam yang mengetahui informasi ini tatapi tidak menerapkan dalam kehidupannya.

Air yang paling baik dan sehat itu adalah air zamzam, karena setiap saat orang Islam zikir dan thawaf di sana. Maka marilah kita mulai semua kegiatan kita yang positif dengan menyebut asma Allah, karena tidak mungkin ketika kita akan mengerjakan kejahatan juga baca asma allah seperti ketika akan korupsi baca bismillah dulu.

Renungkanlah firman Allah swt dalam Qs. Al-Hasyr: 24 berikut

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(24)

Artinya: “Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.( Qs. Al-Hasyr: 24)

Senin, 02 Maret 2009



SELAMAT DATANG DI BLOG PERGURUAN SABBIHISMA


"ASSALAMU'ALAIKUM"